KOSMOS: Curah Meteor dan Aurora

CURAH METEOR DAN AURORA [1]

(C) 2000―2009 ― Achmad Firwany


Kerap disebut sebagai hujan meteor, istilah sains | teknis adalah curah meteor (meteor shower). Itu terjadi terhadap Bumi tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik, ... tiap mikro detik. Artinya tiap saat Bumi kita dihujani ratusan, ribuan, bahkan jutaan material kosmik dari antariksa (antar-angkasa, inter-space), termasuk meteor. Hanya saja Bumi kita memiliki perisai (shield), yaitu sabuk udara atau atmosfir (atmosphere) dan sabuk medan elektromagnetik (magnetosphre, electromagnetic belt) yg dinamakan "sabuk radiasi Van Allen" [dr nama org yg mendeteksi pertama kali], shg serangan dr antariksa itu dpt dibendung dan tak membahayakan kehidupan organik, terutama manusia.

Kebanyakan meteor, terutama meteor kecil, krn gesekan dgn udara yg menghasilklan panas, mrk habis terbakar di atmosfir sebelum mencapai permukaan tanah atau laut. Meteor itu berasal dari "meteorid" (meteoride) alias "planetoid" (planetoide) atau "asteroid" (asteroid) yg banyaknya jutaan dan tersebar dan mengorbit antara orbit planet Mars dan planet Yupiter. Tapi karena eksentrisitas | kelonjongan orbit bbrp meteroid sangat tinggi, mereka memasuki wilayah orbit Bumi, dan krn ukurannya relativ kecil dibandingkan dgn Bumi, mrk terseret gaya gravitasional Bumi, shg jatuh ke Bumi. Ketika jatuh di atmosfir, disebut sbg "meteor". Bbrp meteor yg berukuran cukup besar, tak habis terbakar di atmosfir dan sampai ke tanah, disebut sbg "meteorit" (meteorite). Umumnya yg sampai ke tanah kebanyakan bukan hanya berupa karang, tp juga mengandung bijih besi dan atau nikel, dan memiliki kemagnitan.

Meteor shower paling sering terjadi di sekitar dua kutub, krn efek tarikan magnetosfir, dan menghasilkan pemandangan indah di angkasa, krn membentuk tirai bergelombang yg dinamakan "aurora". Disebut "aurora borealis" kalau di kutub utara, dan "aurora australis" kalau di kutub selatan.

Meski demikian, meteor shower juga bisa terjadi agak jauh dari kutub gravitasional, krn kutub magnetik tak berimpit dgn kutub gravitasional Bumi, dan posisi kutub magnetik tak stabil, tapi bisa berpindah krn satu dan lain hal alasan geofisik.

Jadi bila ada meteor shower mendekati kawasan ekuator | khatulistiwa, berarti di sekitar kawasan tsb sdng mengalami fluktuasi medan magnetik Bumi.

. . .

CURAH METEOR DAN AURORA [2]

(C) 2000―2009 ― Achmad Firwany





Hujan meteor atau curah meteor (meteor shower) atau badai meteor (meteor storm) atau semburan meteor (meteor outburst), selain berasal dari meteorid yg bersumber dari planet minor (minor planet) atau planetoid atau asteroid antara Mars dan Yupiter, juga bisa berasal dari komet (comet), krn interaksi medan gravitasional komet dan planet, dimana Bumi adalah satu planet.

Sebuah komet adalah bagaikan gunung es yg mengelinding sangat cepat spt bola-salju (snow-ball) di antariksa, mengorbit bintang, dimana Matahari adalah satu bintang. Komposisi utama komet adalah karang dan es. Tiap kali komet melintas medan gravitasional Matahari, ia akan ditarik dan diayun oleh gaya gravitasional Matahari. Krn Matahari sangat panas [sekitar 6.000 derajat C pd permukaan, dan 30.000 derajat C pd inti], sebagian es di bagian ekor mencair, dan tersedot oleh gaya gravitasional Matahari, shg tampak komet memiliki ekor yg mengarah ke Matahari, dlm perjalanannya, ekor ini akan pecah sebagai fragmen puing atau bungkahan es (icy debris), berhamburan di angkasa, dan menjadi meteorid es (icy meteoride), dan ketika Bumi dlm orbitnya berpapasan dgn orbit meteorid ini, metorid asal komet tadi terperangkap dlm medan gravitasional Bumi, dan jatuh dalam atmosfir sbg bola-api (fire-ball) meteor es (icy meteor), dgn kecepatan antara 100 s/d 200 km per jam.





Krn planetoid dan komet tiap saat mengorbit Matahari, hujan meteor terjadi tiap saat sepanjang tahun, hanya saja frekuensinya berbeda, dimana ada kala hanya gerimis dan ada masa badai.

Berikut adalah nama badai meteor dan tanggal puncak badai meteor sepanjang tahun.

• Quadrantid, 4 Januari
  
• Lyrid, 22 April
  
• Eta Aquarid, 6 Mai
  
• Delta Aquarid, 28 Juli
  
• Perseid, 12 Agustus
  
• Orionid, 21 Oktober
  
• Leonid, 18 November
  
• Geminid, 14 Desember
  

Agustus 2007, antara 1 s/d 22 adalah masa badai meteor di Bumi. Puncak badai atau curah meteor terbesar terjadi antara 12 dan 13 Agustus, tampak jelas di langit dr berbagai belahan utara Bumi dlm arah konstelasi bintang Perseus, shg dinamakan curah meteor Perseid. Sumbernya adalah komet Swift-Tuttle dgn nomor katalog 109P.

Frekuensi penampakan meteor ini, pd 10 Agustus sekitar 10 s/d 20 meteor per jam, kemudian pd 11 Agustus sekitar 30 s/d 40 meteor per jam, kemudian pd 12 Agustus sekitar 50 s/d 60 meteor per jam, pd 13 Agustus sekitar 70 s/d 80 meteor per jam, dan pd 14 Agustus menurun kembali. Namun kuantitas meteor Persieds bisa dilihat juga bergantung pada latitud Bumi. Makin ke utara makin banyak.




Semoga informasi ini bermanfaat.

Eh .. eh .. kalo org dulu yg beginian disebut bintang jatuh (falling star) atau bintang tembak (shooting star). Dan kalo pas lagi liat buru-buru berdo'a mohon keinginannya dikabulkan. Nah buat bro yg belum dpt jodoh, kalo liat entar berdo'a deh mohon segera dpt jodoh ... gitu dah ...

. . .