PROYEK ANTARIKSA INDONESIA
Beberapa waktu lalu atas prakarsa PBB, suatu Konferensi Antariksa Internasional di selenggarakan di AS, dituanrumahi oleh NASA (National Aero-Space Administration), lembaga antariksa pemerintah AS. Semua negara anggota PBB diundang untuk mempresentasikan program antariksa negara masing-masing, termasuk pemerintah RI.
AS sebagai tuanrumah mempresentasikan rencana mereka bahwa sebelum akhir dasawarsa ini mereka akan sudah berhasil meluncurkan kapal-antariksa yang dapat menjelajahi secara penuh permukaan es di planet Yupiter, memecah lapisan es, mengambil beberapa sampel dari beberapa gunung es, dan kemudian mengidentifikasi jenis mikro-organisme yang mungkin hidup pada suhu sangat dingin tsb, sehingga lebih dapat dipastikan apakah awal kehidupan jasad renik di Bumi berasal dari Yupiter atau bukan.
Kemudian Perancis membawakan rencana mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh beberapa planetoid yang tersebar diantara orbit Mars dan Yupiter, mengambil beberapa sampel, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kandungan material sama, dan disana dulu memang ada satu planet besar tapi kemudian hancur berkeping menjadi ribuan planetoid.
Selanjutnya Rusia memaparkan program penelitian lanjut tentang beberapa komet periodik dalam tata surya kita. Lalu China mengemukakan rencana mereka untuk meneliti kandungan awan planet Venus. Setelah itu Jepang pun tak kalah hebatnya, mereka mempresentasikan bahwa mereka akan mengadakan beberapa uji-coba sepeda-motor dan mobil yang bisa digunakan untuk melakukan perjalanan di Bulan.
Pada waktunya tibalah giliran Indonesia. Tapi timbul masalah, karena sebelumnya telah terjadi kesalahan teknis dalam komposisi tim dikirim, sebab ternyata tim yang dikirim bukan dari LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional), lembaga resmi pemerintah RI, melainkan tim gabungan yang terdiri dari beberapa staf administrativ dari lembaga lain, dan tak satu pun dalam tim itu terdapat ilmuwan atau teknikan yang memahami tentang masalah antariksa.
Namun untuk menutupi masalah ini, mereka akhirnya berembuk dan sepakat bahwa Indonesia tetap harus tampil, walau hanya sekedar menyampaikan garisbesar rencana, karena tak mungkin memaparkan program secara detil, dan si pembicara harus sebisa mungkin menghindari pemaparan teknis. Telah disepakati bahwa judul proyek antariksa Indonesia adalah "Eksplorasi Matahari", karena tentang benda langit inilah yang mereka anggap paling banyak mereka ketahui, karena terlihat jelas dan tampak tiap hari di Nusantara.
Dengan penuh percaya diri seorang anggota tim yang dianggap paling mampu tampil mewakili rekan-rekannya maju ke podium diiringi tepuk-tangan meriah dari hadirin. Setelah menyampaikan beberapa kalimat pembukaan sebagai basa-basi, wakil delegasi Indonesia itu pun segera mulai menyampaikan recana antariksa Indonesia:
"Sebagai sebuah negara yang tepat terletak di garis khatulistiwa, Indonesia mempunyai kepentingan besar terhadap Matahari, karena ia adalah sumber PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) kami, dan pada mana sebagian besar industri nasional dan kehidupan rakyat kami bergantung. Dan untuk itu, mulai tahun depan dan beberapa tahun selanjutnya, kami akan melakukan penelitian lebih jauh tentang Matahari dari berbagai aspek dan segala dampaknya bagi kehidupan di Bumi."
Tempik sorak gemuruh memecah suasana yang tadinya hening di ruangan besar auditorium yang dipenuhi anggota tim delegasi dari seluruh dunia itu, sebagai dukungan positiv terhadap proyek Indonesia tsb. Si pemidato pun tersenyum bangga sambil mengangguk-anggukan kepalanya kekiri dan kekanan sebagai tanda penghormatan dan terimakasih atas dukungan forum.
Beberapa saat kemudian seorang anggota delegasi dari salah satu negara peserta berdiri dan mengajukan pertanyaan: "Bagaimana proyek ini akan dilaksanakan? Maksudnya kami secara teknis atau prakteknya agar bisa terlaksana?!"
Menghadapi pertanyaan seperti ini, si pemidato agak sedikit gugup, tapi kemudian untuk meyakinkan para delegator ia terpaksa harus menjawab: "Oh, untuk itu kami akan mengirimkan pesawat antariksa ke Matahari!!!"
Tepuk-tangan meriah pun pecah menyambut jawaban ini. Bahkan sebagian besar delegator berdecak kagum sambil berteriak keras: "Incredible!!!! Luarbiasa, hebat sekali ya Indonesia, tak disangka, ternyata mempunyai progam antariksa begitu dahsyat!!!" Suasana makin hangat, karena seluruh hadirin menyambut rencana Indonesia ini dengan antusias.
Sambutan dan suasana ini makin membuat si Indonesia bangga dan makin manggut-manggut dan separuh membungkukkan badan seperti layaknya orang Jepang kalau lagi memberi hormat [kebetulan si pembicara adalah orang Jawa]. Namun rupanya puncak sambutan ini tak digunakan secara jeli oleh si pembicara untuk mengakhiri presentasi dan sebagai kesempatan mundur dari podium secara terhormat. Ia sepertinya menikmati suasana dimana ia merasa dihargai sebagai seorang pejabat pemerintah. Tapi ia lupa bahwa ia bukan seorang ilmuwan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa rasa bangga dan sombong itu tipis sekali jaraknya, dan ini membuat si pembicara masih tetap bercokol di podium untuk menikmati tempik-sorak berikutnya. Rasa bangganya secara perlahan tapi pasti mulai menyeberang beralih menuju sombong [atau barangkali ia ingin membawa pulang cerita hebat ke tanah-air sebagai oleh-oleh].
Tapi tanpa dinyana, seorang anggota delegator negara lain berdiri dan mengajukan pertanyaan lagi: "Tapi bagaimana teknisnya Indonesia dapat mengirim pesawat ke Matahari? Karena Matahari sangat panas, dengan suhu permukaan sekitar 6.000 derajat Celcius!!! Semua logam akan luluh sebelum mendekat ke Matahari!!! Atau berarti Indonesia memiliki teknologi atau strategi sangat canggih untuk mengatasi problem panas ini???!!!"
Suasana tempik-sorak meriah berubah jadi hening kembali, karena para hadirin kini dilanda pertanyaan sama, dan ingin memperoleh jawaban untuk mengatasi kendala ini. Si pembicara tersentak kaget, dan kali ini ia benar-benar gugup, dan menjadi panik, tapi sebagai konsekuensi ia harus menjawab pertanyaan ini dan memuaskan forum. Karena si pembicara sudah tak dapat lagi mengendalikan dirinya dengan benar, dan untuk menutupi kebohongan proyek fiktif ini, ia pun menjawab kacau: "Oh . . . oh . . . oh . . . Itu masalah kecil buat kami tuan-tuan!!! Karena kami akan berangkat ke Matahari di malam hari dalam musim hujan mendatang . . ."
...
...
...
__________________
Dituturkan kembali oleh Achmad Firwany, pemerhati kosmofisika dan penulis seri artikel dan presentasi TESQ (The Explanation of Scientific Qur`an), sebagaimana telah dituturkan oleh Djuhana Widjayakusumah, penasehat HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), beberapa waktu lalu, dalam satu banyolan ketika bertemu dalam suatu acara di Balai Sidang Jakarta, untuk merancang presentasi ilmiah populer kosmofisika sebagai konfirmasi atas informasi ilmiah Al-Qur`an tentang kosmos dan semesta. [TESQ - FINE ART - 15-11-2006].
Beberapa waktu lalu atas prakarsa PBB, suatu Konferensi Antariksa Internasional di selenggarakan di AS, dituanrumahi oleh NASA (National Aero-Space Administration), lembaga antariksa pemerintah AS. Semua negara anggota PBB diundang untuk mempresentasikan program antariksa negara masing-masing, termasuk pemerintah RI.
AS sebagai tuanrumah mempresentasikan rencana mereka bahwa sebelum akhir dasawarsa ini mereka akan sudah berhasil meluncurkan kapal-antariksa yang dapat menjelajahi secara penuh permukaan es di planet Yupiter, memecah lapisan es, mengambil beberapa sampel dari beberapa gunung es, dan kemudian mengidentifikasi jenis mikro-organisme yang mungkin hidup pada suhu sangat dingin tsb, sehingga lebih dapat dipastikan apakah awal kehidupan jasad renik di Bumi berasal dari Yupiter atau bukan.
Kemudian Perancis membawakan rencana mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh beberapa planetoid yang tersebar diantara orbit Mars dan Yupiter, mengambil beberapa sampel, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kandungan material sama, dan disana dulu memang ada satu planet besar tapi kemudian hancur berkeping menjadi ribuan planetoid.
Selanjutnya Rusia memaparkan program penelitian lanjut tentang beberapa komet periodik dalam tata surya kita. Lalu China mengemukakan rencana mereka untuk meneliti kandungan awan planet Venus. Setelah itu Jepang pun tak kalah hebatnya, mereka mempresentasikan bahwa mereka akan mengadakan beberapa uji-coba sepeda-motor dan mobil yang bisa digunakan untuk melakukan perjalanan di Bulan.
Pada waktunya tibalah giliran Indonesia. Tapi timbul masalah, karena sebelumnya telah terjadi kesalahan teknis dalam komposisi tim dikirim, sebab ternyata tim yang dikirim bukan dari LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional), lembaga resmi pemerintah RI, melainkan tim gabungan yang terdiri dari beberapa staf administrativ dari lembaga lain, dan tak satu pun dalam tim itu terdapat ilmuwan atau teknikan yang memahami tentang masalah antariksa.
Namun untuk menutupi masalah ini, mereka akhirnya berembuk dan sepakat bahwa Indonesia tetap harus tampil, walau hanya sekedar menyampaikan garisbesar rencana, karena tak mungkin memaparkan program secara detil, dan si pembicara harus sebisa mungkin menghindari pemaparan teknis. Telah disepakati bahwa judul proyek antariksa Indonesia adalah "Eksplorasi Matahari", karena tentang benda langit inilah yang mereka anggap paling banyak mereka ketahui, karena terlihat jelas dan tampak tiap hari di Nusantara.
Dengan penuh percaya diri seorang anggota tim yang dianggap paling mampu tampil mewakili rekan-rekannya maju ke podium diiringi tepuk-tangan meriah dari hadirin. Setelah menyampaikan beberapa kalimat pembukaan sebagai basa-basi, wakil delegasi Indonesia itu pun segera mulai menyampaikan recana antariksa Indonesia:
"Sebagai sebuah negara yang tepat terletak di garis khatulistiwa, Indonesia mempunyai kepentingan besar terhadap Matahari, karena ia adalah sumber PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) kami, dan pada mana sebagian besar industri nasional dan kehidupan rakyat kami bergantung. Dan untuk itu, mulai tahun depan dan beberapa tahun selanjutnya, kami akan melakukan penelitian lebih jauh tentang Matahari dari berbagai aspek dan segala dampaknya bagi kehidupan di Bumi."
Tempik sorak gemuruh memecah suasana yang tadinya hening di ruangan besar auditorium yang dipenuhi anggota tim delegasi dari seluruh dunia itu, sebagai dukungan positiv terhadap proyek Indonesia tsb. Si pemidato pun tersenyum bangga sambil mengangguk-anggukan kepalanya kekiri dan kekanan sebagai tanda penghormatan dan terimakasih atas dukungan forum.
Beberapa saat kemudian seorang anggota delegasi dari salah satu negara peserta berdiri dan mengajukan pertanyaan: "Bagaimana proyek ini akan dilaksanakan? Maksudnya kami secara teknis atau prakteknya agar bisa terlaksana?!"
Menghadapi pertanyaan seperti ini, si pemidato agak sedikit gugup, tapi kemudian untuk meyakinkan para delegator ia terpaksa harus menjawab: "Oh, untuk itu kami akan mengirimkan pesawat antariksa ke Matahari!!!"
Tepuk-tangan meriah pun pecah menyambut jawaban ini. Bahkan sebagian besar delegator berdecak kagum sambil berteriak keras: "Incredible!!!! Luarbiasa, hebat sekali ya Indonesia, tak disangka, ternyata mempunyai progam antariksa begitu dahsyat!!!" Suasana makin hangat, karena seluruh hadirin menyambut rencana Indonesia ini dengan antusias.
Sambutan dan suasana ini makin membuat si Indonesia bangga dan makin manggut-manggut dan separuh membungkukkan badan seperti layaknya orang Jepang kalau lagi memberi hormat [kebetulan si pembicara adalah orang Jawa]. Namun rupanya puncak sambutan ini tak digunakan secara jeli oleh si pembicara untuk mengakhiri presentasi dan sebagai kesempatan mundur dari podium secara terhormat. Ia sepertinya menikmati suasana dimana ia merasa dihargai sebagai seorang pejabat pemerintah. Tapi ia lupa bahwa ia bukan seorang ilmuwan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa rasa bangga dan sombong itu tipis sekali jaraknya, dan ini membuat si pembicara masih tetap bercokol di podium untuk menikmati tempik-sorak berikutnya. Rasa bangganya secara perlahan tapi pasti mulai menyeberang beralih menuju sombong [atau barangkali ia ingin membawa pulang cerita hebat ke tanah-air sebagai oleh-oleh].
Tapi tanpa dinyana, seorang anggota delegator negara lain berdiri dan mengajukan pertanyaan lagi: "Tapi bagaimana teknisnya Indonesia dapat mengirim pesawat ke Matahari? Karena Matahari sangat panas, dengan suhu permukaan sekitar 6.000 derajat Celcius!!! Semua logam akan luluh sebelum mendekat ke Matahari!!! Atau berarti Indonesia memiliki teknologi atau strategi sangat canggih untuk mengatasi problem panas ini???!!!"
Suasana tempik-sorak meriah berubah jadi hening kembali, karena para hadirin kini dilanda pertanyaan sama, dan ingin memperoleh jawaban untuk mengatasi kendala ini. Si pembicara tersentak kaget, dan kali ini ia benar-benar gugup, dan menjadi panik, tapi sebagai konsekuensi ia harus menjawab pertanyaan ini dan memuaskan forum. Karena si pembicara sudah tak dapat lagi mengendalikan dirinya dengan benar, dan untuk menutupi kebohongan proyek fiktif ini, ia pun menjawab kacau: "Oh . . . oh . . . oh . . . Itu masalah kecil buat kami tuan-tuan!!! Karena kami akan berangkat ke Matahari di malam hari dalam musim hujan mendatang . . ."
...
...
...
... ... ... whaaa kkkaaaaa khaaaaaaakkkkkkkkk ... ... ...
__________________
Dituturkan kembali oleh Achmad Firwany, pemerhati kosmofisika dan penulis seri artikel dan presentasi TESQ (The Explanation of Scientific Qur`an), sebagaimana telah dituturkan oleh Djuhana Widjayakusumah, penasehat HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), beberapa waktu lalu, dalam satu banyolan ketika bertemu dalam suatu acara di Balai Sidang Jakarta, untuk merancang presentasi ilmiah populer kosmofisika sebagai konfirmasi atas informasi ilmiah Al-Qur`an tentang kosmos dan semesta. [TESQ - FINE ART - 15-11-2006].
2011-10-01, 14:38 by Achmad Firwany
» FISIKA: Penemuan Partikel Lebih Cepat daripada Cahaya
2011-10-01, 14:30 by Achmad Firwany
» FISIKA: Memahami Kedudukan Fisika Kuantum
2011-10-01, 14:26 by Achmad Firwany
» FISIKA: Konversi dan Konservasi Energi
2011-10-01, 14:15 by Achmad Firwany
» BUKU: Amazing Baitullah
2011-09-15, 10:20 by Admin
» BIZ: Jadilah Orang Kaya! Bukan Orang Miskin!
2011-01-12, 08:12 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Dijual, Tanah di Planet Serupa Bumi
2011-01-11, 14:54 by Achmad Firwany
» PARTIKEL: Target Sains 2011: Temukan 'Partikel Tuhan'
2011-01-11, 14:44 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
2011-01-11, 14:40 by Achmad Firwany
» ASTROS: R136a1 - Bintang Terbesar SejagatRaya
2011-01-11, 14:37 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Atmosfir Pluto Terbalik Dibanding Bumi
2011-01-11, 14:32 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Atmosfir Pluto Terbalik Dibanding Bumi
2011-01-11, 14:32 by Achmad Firwany
» ESAI: Antara si Kaya dan si Miskin
2011-01-11, 14:25 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Peneliti Temukan Planet Bertabur Berlian
2011-01-11, 14:19 by Achmad Firwany
» MATH: Prefiks Metrik Vs Digital
2011-01-10, 15:06 by Achmad Firwany
» BIOFISIKA: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
2011-01-10, 12:36 by Achmad Firwany
» HELIOS: Letusan Bintik Matahari Ancam Bumi
2011-01-10, 11:14 by Achmad Firwany
» IPTEK: Amerika Bangun Megaproyek Matahari Buatan
2011-01-10, 11:09 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bibit Kehidupan Bumi dari Luar Angkasa?
2011-01-10, 11:03 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bayi Lubang Hitam Ini Bisa Melahap Bumi
2011-01-10, 10:58 by Achmad Firwany
» UCAPAN: Selamat Tahun Baru
2010-12-28, 11:19 by Admin
» KOSMOS: Alam Semesta Berkembang dari Cairan
2010-12-28, 10:48 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Sungguh Melas Stephen Hawking ...
2010-09-07, 09:13 by Agus Haryo Sudarmojo
» UCAPAN: Selamat 'Iydul Fithri - Mohon Ma'af Lahir dan Bathin
2010-09-07, 07:20 by Admin
» LEBARAN: Yang Tak Puasa Tak Usah Lebaran!!!
2010-09-03, 13:12 by Achmad Firwany
» INFO: Kerja Sama AXIS dan PT Pos Indonesia (Persero) untuk Cerdaskan Umat
2010-08-31, 23:32 by com19-axis
» BEDAH BUKU: Perjalanan Akbar Ras Adam
2010-08-31, 23:13 by Admin
» ESAI: Negara Manakah Terkaya di Dunia?
2010-08-31, 22:49 by Admin
» KOSMOS: Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
2010-08-27, 01:52 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Stephen Hawking: tak Mau Punah, Manusia Harus Mencari Planet Lain
2010-08-27, 01:28 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun
2010-07-18, 11:53 by Achmad Firwany
» KOSMO: Kandungan Air di Bulan Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
2010-06-15, 18:25 by Achmad Firwany
» MISTERI: Patung Berusia 200.000 Tahun Ditemukan Di Bulan!
2010-06-11, 21:35 by Achmad Firwany
» FAKTA: Penemuan BawahLaut Koreksi Waktu Islam Masuk ke Nusantara
2010-06-01, 14:42 by Achmad Firwany
» IPTEK: Peneliti Kembangkan Sel Hidup Sintetis. Android dan Cyborg Akan Jadi Kenyataan!
2010-06-01, 14:34 by Achmad Firwany
» INFONET: Orang Pakistan Ciptakan FaceBook Muslim
2010-06-01, 14:20 by Achmad Firwany
» PARTIKEL: Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
2010-05-01, 09:21 by Achmad Firwany
» METEOR: Ledakan Meteorit Langka dan Acak
2010-05-01, 08:34 by Admin
» PROMO: AXIS Salam Komunitas 19: Kartu PonSel Islami. Gratis Tawshiah Selamanya ...
2010-05-01, 08:02 by com19-axis
» INFOTEK: Terapkan 42 Mbps, Indonesia Terdepan di Asia
2010-04-28, 04:03 by Admin
» INFOTEK: Eropa Bangun Teleskop Terbesar Dunia di Chile
2010-04-28, 03:43 by Admin
» BEDAH BUKU: Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al Qur`an
2010-04-26, 14:53 by Admin
» ASTRO: Foto Pertama Mikroskop Matahari
2010-04-23, 18:08 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Kita Senantiasa Berpindah dalam Ruang dan Waktu
2010-04-23, 17:39 by Achmad Firwany
» ASTRO: Kerumitan Perhitungan Saat: Hari - Bulan - Tahun
2010-04-23, 17:29 by Achmad Firwany
» SAINS: Sistem Kalender Bumi: 20102 Qiamat? Kalkulasi Manusia Tak Pernah Bisa Presisi!
2010-04-20, 09:01 by Achmad Firwany
» FISIKA: MATERIAL: Logam Makin Keras dan Lentur
2010-04-19, 17:54 by Admin
» ASTRO: Bintang Neutron, Supernova dan Lubang Hitam
2010-04-19, 09:43 by Admin
» KOSMOS: Rahasia Kosmik Sang Air: Fenomena Natural dan SupraNatural
2010-04-19, 05:10 by Achmad Firwany
» EPILOG: Kekaguman Dunia Terhadap Islam
2010-04-08, 12:43 by Admin
» EPILOG: What Did Charles Darwin Say?
2010-04-08, 08:46 by Admin
» EPILOG: The Physics Philosophy
2010-04-08, 08:11 by Admin
» KOSMOS: Sebelas Planet dalam Tata Surya Kita?
2010-03-21, 01:14 by Achmad Firwany
» SAINS: Penjelasan IpTek Tentang Isue HuruHara 2012
2010-03-21, 00:38 by Achmad Firwany
» SAINS: LAPAN: Badai Matahari 2012 Bukan Kiamat
2010-03-20, 22:36 by Achmad Firwany
» SAINS: Asteroid Raksasa Penyebab Kepunahan Dinosaurus
2010-03-20, 22:32 by Achmad Firwany
» TESQ: Dinding Antara Dua Laut di Giblatar dan Sungai BawahLaut di Meksiko
2010-03-20, 07:53 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Gerombolan Bintang Asing Invasi Bima Sakti
2010-03-06, 15:23 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa
2010-02-22, 08:31 by Admin
» IPTEK: Blue-Green Algae Penyumbang O2 di Planet Bumi Sejak 3,8-3,5 Milyar Tahun Lalu
2010-02-09, 13:28 by Agus Haryo Sudarmojo
» IPTEk: Andai Komet Tak Pernah Menumbuk Bumi
2010-02-09, 13:13 by Agus Haryo Sudarmojo
» IPTEK: KOSMOS: Hipotesis Gaia: Bumi Yang Hidup Dan Bernafas
2009-12-03, 15:52 by Achmad Firwany
» IPTEK: KOSMOS: 10 Fakta dan Bantahan Keberadaan Alien
2009-12-03, 15:20 by Achmad Firwany
» IPTEK: KOSMOS: Pelacakan Ledakan Bintang Raksasa SuperNova
2009-12-03, 14:58 by Achmad Firwany
» IBADAH: Bila Hari Raya Hari Jum'at
2009-11-27, 09:14 by Admin
» UCAPAN: Selamat 'Iydul `Ádhá ... Hari Raya Qurbán
2009-11-26, 16:08 by Admin
» IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
2009-10-31, 02:53 by Achmad Firwany
» ESAI: Orang "Bodoh" VS Orang Pintar
2009-10-28, 04:14 by Achmad Firwany
» DZIKIR: Muslim? Segera Dirikan Sholat. Waktu Tiba. Allah Tunggu Laporan Anda!!!
2009-10-14, 12:20 by Achmad Firwany
» IPTEK: Ucapkanlah AlHamduLillah Bila Gempa Bumi atau Gunung Meletus
2009-10-14, 09:31 by Agus Haryo Sudarmojo
» LENSA; Al Qur`an dan Bilangan 19
2009-10-12, 06:51 by Admin
» LENSA: Dibalik Kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945
2009-09-26, 18:14 by Achmad Firwany
» INFOTEK: Senjata Api Pembunuh Berbentuk PonSel
2009-09-26, 17:06 by Admin
» INFOTEK: Senjata BelaDiri Kejutan-Listrik Tegangan-Tinggi Berbentuk PonSel
2009-09-26, 16:34 by Admin
» KULTUM: FITHR dan FITHRAH. Apa Ma'na Sebenarnya?
2009-09-26, 09:35 by Achmad Firwany
» KULTUM: SHILATURRAHIMI: Kenapa? Untuk Apa? Bagaimana?
2009-09-25, 16:41 by Achmad Firwany
» INFO: Lebaran 1 Syawal 1430 H = 20 September 2009 M
2009-09-16, 17:34 by Admin
» NETLINK: Belajar Bahasa Al Qur`an: Lafzhiyah dan Harfiyah via Internet
2009-09-05, 09:12 by Admin
» KOSMOS : Jumlah Bintang vs Jumlah Butiran Pasir
2009-08-31, 23:27 by Agus Haryo Sudarmojo
» LENSA: Wujud Nyata Toleransi Antar Umat Beragama
2009-08-28, 06:31 by Achmad Firwany
» NETLINK: Belajar Bahasa Arab Bertaraf Internasional
2009-08-28, 02:46 by Achmad Firwany
» NETLINK: Menerjemahkan Al Qur`an dengan Cara Menghitung Huruf
2009-08-28, 02:41 by Achmad Firwany
» NETLINK: Ensiklopedia Mukjizat AlQuran dan Hadits
2009-08-28, 02:29 by Achmad Firwany
» ARTIKEL: Uji Teks Al Qur`an VS Al Kitab
2009-08-26, 05:54 by Admin
» PUASA: Jadwal Sholat dan Imsyak Ramadhan Seluruh Wilayah Indonesia
2009-08-23, 04:40 by Admin
» IT: NEWS: Microsoft Gandeng Nokia
2009-08-14, 18:13 by Admin
» IT: NEWS: Microsoft dan Yahoo Bersama Saingi Google
2009-08-11, 05:09 by Admin
» IPTEK: NEWS: BPPT Luncurkan Penerjemah OnLine 9 Bahasa
2009-08-11, 04:53 by Admin
» IPTEK: NEWS: LAPAN Resmikan Perpustakaan OnLine dan Komunitas Antariksa
2009-08-11, 04:36 by Admin
» IPTEK: Warna. Properti dan Atribut
2009-08-06, 11:52 by Admin