Wuih, Logam Makin Keras dan Lentur
Ilustrasi konstruksi menggunakan rangka baja
KOMPAS.com — Jangan menyepelekan hal yang tampaknya kecil. Ujaran itu berlaku pada teknologi nano. Rekayasa pada unsur seukuran 10 pangkat (-9) meter ini telah banyak mengubah tatanan terkait materi. Kiprahnya pun telah merambah berbagai sudut segi kehidupan.
Jurnal ilmiah Nature baru-baru ini memuat hasil penelitian para ahli materi tentang bagaimana suatu materi logam bisa menjadi lebih kuat dan sekaligus lentur.
Para ahli ilmu materi sudah mengetahui bahwa kekuatan logam atau kerapuhan logam ditentukan oleh interaksi dislokasi. Proses interaksi dislokasi ini merupakan sebuah pertukaran tak beraturan dari garis-garis bersilangan yang bergerak, berlipat di dalam kristal-kristal metalik. Apa yang terjadi pada logam ketika dilakukan rekayasa pada skala nano? Adakah cara tertentu, dengan memanipulasi struktur nano, bisa menghasilkan logam yang lebih kuat dan lebih lentur?
Seperti dirilis oleh situs ScienceDaily.com pada Jumat (9/4) lalu, para ilmuwan dari Brown University ternyata telah menemukan caranya. Dalam paper dalam majalah ilmiah Nature, Huajian Gao dan sejumlah peneliti dari University of Alabama dan China menuliskan laporan mereka tentang mekanisme yang mengatur tercapainya puncak kekuatan (tertinggi) dari logam dalam struktur nano.
Mereka menunjukkan dengan membuat simulasi tiga dimensi (3-D) yang memperlihatkan butir-butir yang terbelah dari logam dalam struktur nano. Dengan cara itu, Gao serta timnya mengetahui bahwa proses dislokasi tersebut ternyata mampu mengatur dirinya sendiri dengan tingkat keteraturan yang tinggi (highly ordered).
Bak untaian kalung
Bentuk keteraturan itu tampak seperti pola untaian kalung (mutiara) di sepanjang materi (logam). Proses nukleasi (menjadi seperti nukleus-inti atom) pola dislokasi tersebut menurut para ilmuwan adalah merupakan bagian paling dominan dalam menentukan puncak kekuatan (the peak strength).
Menurut Gao, profesor dari Brown University, penemuan tersebut akan membuka pintu ke arah terciptanya suatu jenis logam yang lebih lentur. ”Ini adalah sebuah teori baru mengenai cara mengatur kekuatan materi dalam ilmu materi. Penemuan ini penting karena dia berhasil menyingkap suatu mekanisme dari kekuatan materi yang sifatnya amat unik dalam bentuk struktur nano,” katanya.
Dengan membelah butiran logam menggunakan teknik khusus, potongan-potongannya kemungkinan menunjukkan batas-batas dalam butiran yang dirujuk oleh para ilmuwan sebagai batas-batas kembar (twin boundaries).
Penyusun laporan dari China menciptakan batas kembar dalam tembaga (copper) dan menganalisis ruang yang tercipta di antara batas-batas tersebut saat mereka melakukan penelitian.
Hasilnya ternyata amat menarik: tembaga menjadi lebih kuat ketika ruang antarbatas-batas tersebut ukurannya kurang dari 100 nanometer dan akhirnya mencapai puncak kekuatan pada ukuran 15 nanometer. Meski demikian, ketika ruang tersebut mengecil sampai lebih kecil dari 15 nanometer, kekuatan logam tersebut justru berkurang. ”Ini sungguh membingungkan,” tutur Gao.
Komputer super
Karena menjumpai teka-teki baru, Gao dan seorang mahasiswa dari Brown University, Xiaoyan Li, merasa penasaran. Mereka mencoba menggali informasi lebih dalam lagi. Para ilmuwan di Brown University mengulang lagi penelitiannya dengan menggunakan 140 juta atom.
Untuk penelitian yang berskala lebih besar ini, mereka membutuhkan komputer super dari the National Institute for Computational Sciences di Tennessee, yang memungkinkan mereka melakukan penelitian pada batas-batas kembar itu dalam level atom (lebih besar dari skala nano). Mereka terkejut dengan temuan berikutnya.
Dari penelitian tersebut, mereka mendapati suatu fenomena yang sama sekali baru, yaitu suatu dislokasi dengan tingkat keteraturan amat tinggi yang dikendalikan oleh nukleasi telah ”mendikte” (perannya amat menentukan) kekuatan tembaga.
Ciri pola tersebut, yaitu nukleasi, berupa sebuah kelompok atom-atom di dekat pusat dislokasi dan tertata dengan tingkat keteraturan tinggi, dengan pola seperti untaian kalung. ”Mereka tidak berubah, tidak saling mengikuti bentuk yang lain. Mereka amat tertata,” ujar Gao.
Dari percobaan-percobaan mereka dan pemodelan komputer, mereka menyusun teori bahwa pada tingkat skala nano, nukleasi dislokasi bisa menjadi sebuah prinsip pengaturan untuk menetapkan kekuatan atau kelemahan logam. Mereka telah menetapkan sebuah persamaan matematis baru untuk menjelaskan prinsip tersebut.
”Penelitian kami ini untuk pertama kalinya berhasil menyuguhkan sebuah contoh konkret suatu mekanisme deformasi (perubahan bentuk) dalam materi yang berstruktur nano. Hasil penelitian ini bisa diharapkan berdampak secara signifikan dalam bidang ilmu materi,” ungkap Gao.
Peneliti lain yang berkontribusi pada makalah yang dimuat di Nature tersebut adalah Yujie Wei dari University of Alabama dan Ke Lu serta Lei Lu dari Chinese Academy of Sciences. Apa yang dikatakan Gao telah melahirkan sebuah harapan di mana suatu kali nanti di masa depan, kita bisa lebih banyak lagi menciptakan jenis logam berkualitas dengan pilihan yang lebih luas lagi. Itulah manfaat penelitian dan pengembangan ilmu dasar.
Sumbangan teknologi nano sejauh ini telah demikian banyak dan merambah segala bidang, mulai dari ilmu materi hingga ilmu medis. Sementara itu, masih banyak lorong ilmu yang masih gelap yang membutuhkan penelusuran dan perjalanan pencarian yang panjang. (ScienceDaily.com/ISW)
Selasa, 13 April 2010 | 08:16 WIB
http://sains.kompas.com/read/2010/04/13/08162563/Wuih..Logam.Makin.Keras.dan.Lentur
Ilustrasi konstruksi menggunakan rangka baja
KOMPAS.com — Jangan menyepelekan hal yang tampaknya kecil. Ujaran itu berlaku pada teknologi nano. Rekayasa pada unsur seukuran 10 pangkat (-9) meter ini telah banyak mengubah tatanan terkait materi. Kiprahnya pun telah merambah berbagai sudut segi kehidupan.
Jurnal ilmiah Nature baru-baru ini memuat hasil penelitian para ahli materi tentang bagaimana suatu materi logam bisa menjadi lebih kuat dan sekaligus lentur.
Para ahli ilmu materi sudah mengetahui bahwa kekuatan logam atau kerapuhan logam ditentukan oleh interaksi dislokasi. Proses interaksi dislokasi ini merupakan sebuah pertukaran tak beraturan dari garis-garis bersilangan yang bergerak, berlipat di dalam kristal-kristal metalik. Apa yang terjadi pada logam ketika dilakukan rekayasa pada skala nano? Adakah cara tertentu, dengan memanipulasi struktur nano, bisa menghasilkan logam yang lebih kuat dan lebih lentur?
Seperti dirilis oleh situs ScienceDaily.com pada Jumat (9/4) lalu, para ilmuwan dari Brown University ternyata telah menemukan caranya. Dalam paper dalam majalah ilmiah Nature, Huajian Gao dan sejumlah peneliti dari University of Alabama dan China menuliskan laporan mereka tentang mekanisme yang mengatur tercapainya puncak kekuatan (tertinggi) dari logam dalam struktur nano.
Mereka menunjukkan dengan membuat simulasi tiga dimensi (3-D) yang memperlihatkan butir-butir yang terbelah dari logam dalam struktur nano. Dengan cara itu, Gao serta timnya mengetahui bahwa proses dislokasi tersebut ternyata mampu mengatur dirinya sendiri dengan tingkat keteraturan yang tinggi (highly ordered).
Bak untaian kalung
Bentuk keteraturan itu tampak seperti pola untaian kalung (mutiara) di sepanjang materi (logam). Proses nukleasi (menjadi seperti nukleus-inti atom) pola dislokasi tersebut menurut para ilmuwan adalah merupakan bagian paling dominan dalam menentukan puncak kekuatan (the peak strength).
Menurut Gao, profesor dari Brown University, penemuan tersebut akan membuka pintu ke arah terciptanya suatu jenis logam yang lebih lentur. ”Ini adalah sebuah teori baru mengenai cara mengatur kekuatan materi dalam ilmu materi. Penemuan ini penting karena dia berhasil menyingkap suatu mekanisme dari kekuatan materi yang sifatnya amat unik dalam bentuk struktur nano,” katanya.
Dengan membelah butiran logam menggunakan teknik khusus, potongan-potongannya kemungkinan menunjukkan batas-batas dalam butiran yang dirujuk oleh para ilmuwan sebagai batas-batas kembar (twin boundaries).
Penyusun laporan dari China menciptakan batas kembar dalam tembaga (copper) dan menganalisis ruang yang tercipta di antara batas-batas tersebut saat mereka melakukan penelitian.
Hasilnya ternyata amat menarik: tembaga menjadi lebih kuat ketika ruang antarbatas-batas tersebut ukurannya kurang dari 100 nanometer dan akhirnya mencapai puncak kekuatan pada ukuran 15 nanometer. Meski demikian, ketika ruang tersebut mengecil sampai lebih kecil dari 15 nanometer, kekuatan logam tersebut justru berkurang. ”Ini sungguh membingungkan,” tutur Gao.
Komputer super
Karena menjumpai teka-teki baru, Gao dan seorang mahasiswa dari Brown University, Xiaoyan Li, merasa penasaran. Mereka mencoba menggali informasi lebih dalam lagi. Para ilmuwan di Brown University mengulang lagi penelitiannya dengan menggunakan 140 juta atom.
Untuk penelitian yang berskala lebih besar ini, mereka membutuhkan komputer super dari the National Institute for Computational Sciences di Tennessee, yang memungkinkan mereka melakukan penelitian pada batas-batas kembar itu dalam level atom (lebih besar dari skala nano). Mereka terkejut dengan temuan berikutnya.
Dari penelitian tersebut, mereka mendapati suatu fenomena yang sama sekali baru, yaitu suatu dislokasi dengan tingkat keteraturan amat tinggi yang dikendalikan oleh nukleasi telah ”mendikte” (perannya amat menentukan) kekuatan tembaga.
Ciri pola tersebut, yaitu nukleasi, berupa sebuah kelompok atom-atom di dekat pusat dislokasi dan tertata dengan tingkat keteraturan tinggi, dengan pola seperti untaian kalung. ”Mereka tidak berubah, tidak saling mengikuti bentuk yang lain. Mereka amat tertata,” ujar Gao.
Dari percobaan-percobaan mereka dan pemodelan komputer, mereka menyusun teori bahwa pada tingkat skala nano, nukleasi dislokasi bisa menjadi sebuah prinsip pengaturan untuk menetapkan kekuatan atau kelemahan logam. Mereka telah menetapkan sebuah persamaan matematis baru untuk menjelaskan prinsip tersebut.
”Penelitian kami ini untuk pertama kalinya berhasil menyuguhkan sebuah contoh konkret suatu mekanisme deformasi (perubahan bentuk) dalam materi yang berstruktur nano. Hasil penelitian ini bisa diharapkan berdampak secara signifikan dalam bidang ilmu materi,” ungkap Gao.
Peneliti lain yang berkontribusi pada makalah yang dimuat di Nature tersebut adalah Yujie Wei dari University of Alabama dan Ke Lu serta Lei Lu dari Chinese Academy of Sciences. Apa yang dikatakan Gao telah melahirkan sebuah harapan di mana suatu kali nanti di masa depan, kita bisa lebih banyak lagi menciptakan jenis logam berkualitas dengan pilihan yang lebih luas lagi. Itulah manfaat penelitian dan pengembangan ilmu dasar.
Sumbangan teknologi nano sejauh ini telah demikian banyak dan merambah segala bidang, mulai dari ilmu materi hingga ilmu medis. Sementara itu, masih banyak lorong ilmu yang masih gelap yang membutuhkan penelusuran dan perjalanan pencarian yang panjang. (ScienceDaily.com/ISW)
Selasa, 13 April 2010 | 08:16 WIB
http://sains.kompas.com/read/2010/04/13/08162563/Wuih..Logam.Makin.Keras.dan.Lentur
2011-10-01, 14:38 by Achmad Firwany
» FISIKA: Penemuan Partikel Lebih Cepat daripada Cahaya
2011-10-01, 14:30 by Achmad Firwany
» FISIKA: Memahami Kedudukan Fisika Kuantum
2011-10-01, 14:26 by Achmad Firwany
» FISIKA: Konversi dan Konservasi Energi
2011-10-01, 14:15 by Achmad Firwany
» BUKU: Amazing Baitullah
2011-09-15, 10:20 by Admin
» BIZ: Jadilah Orang Kaya! Bukan Orang Miskin!
2011-01-12, 08:12 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Dijual, Tanah di Planet Serupa Bumi
2011-01-11, 14:54 by Achmad Firwany
» PARTIKEL: Target Sains 2011: Temukan 'Partikel Tuhan'
2011-01-11, 14:44 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
2011-01-11, 14:40 by Achmad Firwany
» ASTROS: R136a1 - Bintang Terbesar SejagatRaya
2011-01-11, 14:37 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Atmosfir Pluto Terbalik Dibanding Bumi
2011-01-11, 14:32 by Achmad Firwany
» PLANETOS: Atmosfir Pluto Terbalik Dibanding Bumi
2011-01-11, 14:32 by Achmad Firwany
» ESAI: Antara si Kaya dan si Miskin
2011-01-11, 14:25 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Peneliti Temukan Planet Bertabur Berlian
2011-01-11, 14:19 by Achmad Firwany
» MATH: Prefiks Metrik Vs Digital
2011-01-10, 15:06 by Achmad Firwany
» BIOFISIKA: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
2011-01-10, 12:36 by Achmad Firwany
» HELIOS: Letusan Bintik Matahari Ancam Bumi
2011-01-10, 11:14 by Achmad Firwany
» IPTEK: Amerika Bangun Megaproyek Matahari Buatan
2011-01-10, 11:09 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bibit Kehidupan Bumi dari Luar Angkasa?
2011-01-10, 11:03 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bayi Lubang Hitam Ini Bisa Melahap Bumi
2011-01-10, 10:58 by Achmad Firwany
» UCAPAN: Selamat Tahun Baru
2010-12-28, 11:19 by Admin
» KOSMOS: Alam Semesta Berkembang dari Cairan
2010-12-28, 10:48 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Sungguh Melas Stephen Hawking ...
2010-09-07, 09:13 by Agus Haryo Sudarmojo
» UCAPAN: Selamat 'Iydul Fithri - Mohon Ma'af Lahir dan Bathin
2010-09-07, 07:20 by Admin
» LEBARAN: Yang Tak Puasa Tak Usah Lebaran!!!
2010-09-03, 13:12 by Achmad Firwany
» INFO: Kerja Sama AXIS dan PT Pos Indonesia (Persero) untuk Cerdaskan Umat
2010-08-31, 23:32 by com19-axis
» BEDAH BUKU: Perjalanan Akbar Ras Adam
2010-08-31, 23:13 by Admin
» ESAI: Negara Manakah Terkaya di Dunia?
2010-08-31, 22:49 by Admin
» KOSMOS: Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
2010-08-27, 01:52 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Stephen Hawking: tak Mau Punah, Manusia Harus Mencari Planet Lain
2010-08-27, 01:28 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun
2010-07-18, 11:53 by Achmad Firwany
» KOSMO: Kandungan Air di Bulan Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
2010-06-15, 18:25 by Achmad Firwany
» MISTERI: Patung Berusia 200.000 Tahun Ditemukan Di Bulan!
2010-06-11, 21:35 by Achmad Firwany
» FAKTA: Penemuan BawahLaut Koreksi Waktu Islam Masuk ke Nusantara
2010-06-01, 14:42 by Achmad Firwany
» IPTEK: Peneliti Kembangkan Sel Hidup Sintetis. Android dan Cyborg Akan Jadi Kenyataan!
2010-06-01, 14:34 by Achmad Firwany
» INFONET: Orang Pakistan Ciptakan FaceBook Muslim
2010-06-01, 14:20 by Achmad Firwany
» PARTIKEL: Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
2010-05-01, 09:21 by Achmad Firwany
» METEOR: Ledakan Meteorit Langka dan Acak
2010-05-01, 08:34 by Admin
» PROMO: AXIS Salam Komunitas 19: Kartu PonSel Islami. Gratis Tawshiah Selamanya ...
2010-05-01, 08:02 by com19-axis
» INFOTEK: Terapkan 42 Mbps, Indonesia Terdepan di Asia
2010-04-28, 04:03 by Admin
» INFOTEK: Eropa Bangun Teleskop Terbesar Dunia di Chile
2010-04-28, 03:43 by Admin
» BEDAH BUKU: Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al Qur`an
2010-04-26, 14:53 by Admin
» ASTRO: Foto Pertama Mikroskop Matahari
2010-04-23, 18:08 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Kita Senantiasa Berpindah dalam Ruang dan Waktu
2010-04-23, 17:39 by Achmad Firwany
» ASTRO: Kerumitan Perhitungan Saat: Hari - Bulan - Tahun
2010-04-23, 17:29 by Achmad Firwany
» SAINS: Sistem Kalender Bumi: 20102 Qiamat? Kalkulasi Manusia Tak Pernah Bisa Presisi!
2010-04-20, 09:01 by Achmad Firwany
» FISIKA: MATERIAL: Logam Makin Keras dan Lentur
2010-04-19, 17:54 by Admin
» ASTRO: Bintang Neutron, Supernova dan Lubang Hitam
2010-04-19, 09:43 by Admin
» KOSMOS: Rahasia Kosmik Sang Air: Fenomena Natural dan SupraNatural
2010-04-19, 05:10 by Achmad Firwany
» EPILOG: Kekaguman Dunia Terhadap Islam
2010-04-08, 12:43 by Admin
» EPILOG: What Did Charles Darwin Say?
2010-04-08, 08:46 by Admin
» EPILOG: The Physics Philosophy
2010-04-08, 08:11 by Admin
» KOSMOS: Sebelas Planet dalam Tata Surya Kita?
2010-03-21, 01:14 by Achmad Firwany
» SAINS: Penjelasan IpTek Tentang Isue HuruHara 2012
2010-03-21, 00:38 by Achmad Firwany
» SAINS: LAPAN: Badai Matahari 2012 Bukan Kiamat
2010-03-20, 22:36 by Achmad Firwany
» SAINS: Asteroid Raksasa Penyebab Kepunahan Dinosaurus
2010-03-20, 22:32 by Achmad Firwany
» TESQ: Dinding Antara Dua Laut di Giblatar dan Sungai BawahLaut di Meksiko
2010-03-20, 07:53 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Gerombolan Bintang Asing Invasi Bima Sakti
2010-03-06, 15:23 by Achmad Firwany
» KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa
2010-02-22, 08:31 by Admin
» IPTEK: Blue-Green Algae Penyumbang O2 di Planet Bumi Sejak 3,8-3,5 Milyar Tahun Lalu
2010-02-09, 13:28 by Agus Haryo Sudarmojo
» IPTEk: Andai Komet Tak Pernah Menumbuk Bumi
2010-02-09, 13:13 by Agus Haryo Sudarmojo
» IPTEK: KOSMOS: Hipotesis Gaia: Bumi Yang Hidup Dan Bernafas
2009-12-03, 15:52 by Achmad Firwany
» IPTEK: KOSMOS: 10 Fakta dan Bantahan Keberadaan Alien
2009-12-03, 15:20 by Achmad Firwany
» IPTEK: KOSMOS: Pelacakan Ledakan Bintang Raksasa SuperNova
2009-12-03, 14:58 by Achmad Firwany
» IBADAH: Bila Hari Raya Hari Jum'at
2009-11-27, 09:14 by Admin
» UCAPAN: Selamat 'Iydul `Ádhá ... Hari Raya Qurbán
2009-11-26, 16:08 by Admin
» IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
2009-10-31, 02:53 by Achmad Firwany
» ESAI: Orang "Bodoh" VS Orang Pintar
2009-10-28, 04:14 by Achmad Firwany
» DZIKIR: Muslim? Segera Dirikan Sholat. Waktu Tiba. Allah Tunggu Laporan Anda!!!
2009-10-14, 12:20 by Achmad Firwany
» IPTEK: Ucapkanlah AlHamduLillah Bila Gempa Bumi atau Gunung Meletus
2009-10-14, 09:31 by Agus Haryo Sudarmojo
» LENSA; Al Qur`an dan Bilangan 19
2009-10-12, 06:51 by Admin
» LENSA: Dibalik Kemerdekaan RI: 17 Agustus 1945
2009-09-26, 18:14 by Achmad Firwany
» INFOTEK: Senjata Api Pembunuh Berbentuk PonSel
2009-09-26, 17:06 by Admin
» INFOTEK: Senjata BelaDiri Kejutan-Listrik Tegangan-Tinggi Berbentuk PonSel
2009-09-26, 16:34 by Admin
» KULTUM: FITHR dan FITHRAH. Apa Ma'na Sebenarnya?
2009-09-26, 09:35 by Achmad Firwany
» KULTUM: SHILATURRAHIMI: Kenapa? Untuk Apa? Bagaimana?
2009-09-25, 16:41 by Achmad Firwany
» INFO: Lebaran 1 Syawal 1430 H = 20 September 2009 M
2009-09-16, 17:34 by Admin
» NETLINK: Belajar Bahasa Al Qur`an: Lafzhiyah dan Harfiyah via Internet
2009-09-05, 09:12 by Admin
» KOSMOS : Jumlah Bintang vs Jumlah Butiran Pasir
2009-08-31, 23:27 by Agus Haryo Sudarmojo
» LENSA: Wujud Nyata Toleransi Antar Umat Beragama
2009-08-28, 06:31 by Achmad Firwany
» NETLINK: Belajar Bahasa Arab Bertaraf Internasional
2009-08-28, 02:46 by Achmad Firwany
» NETLINK: Menerjemahkan Al Qur`an dengan Cara Menghitung Huruf
2009-08-28, 02:41 by Achmad Firwany
» NETLINK: Ensiklopedia Mukjizat AlQuran dan Hadits
2009-08-28, 02:29 by Achmad Firwany
» ARTIKEL: Uji Teks Al Qur`an VS Al Kitab
2009-08-26, 05:54 by Admin
» PUASA: Jadwal Sholat dan Imsyak Ramadhan Seluruh Wilayah Indonesia
2009-08-23, 04:40 by Admin
» IT: NEWS: Microsoft Gandeng Nokia
2009-08-14, 18:13 by Admin
» IT: NEWS: Microsoft dan Yahoo Bersama Saingi Google
2009-08-11, 05:09 by Admin
» IPTEK: NEWS: BPPT Luncurkan Penerjemah OnLine 9 Bahasa
2009-08-11, 04:53 by Admin
» IPTEK: NEWS: LAPAN Resmikan Perpustakaan OnLine dan Komunitas Antariksa
2009-08-11, 04:36 by Admin
» IPTEK: Warna. Properti dan Atribut
2009-08-06, 11:52 by Admin